Barnum Effect

Moonc
3 min readJan 28, 2021

Gimana, hari ini udah mampir ke situs horoscope andalan kamu belum?

Berapa kali kamu merasa bahwa situs horoscope yang kamu baca, benar-benar memberitahukan sesuatu yang akurat? Beberapa dari kalian akan menjawab selalu, dan beberapa lainnya lagi akan menjawab terkadang. Bagi yang tidak mempercayai-nya, tentu tidak akan memberikan jawaban seperti yang sudah diperkirakan di atas, and that’s totally okay! Percaya akan ramalan bukan syarat untuk tinggal di Negara Indonesia kok, cheers!

Barnum effect atau Forer Effect. Merupakan fenomena psikologis yang terjadi saat seseorang merasa bahwa deskripsi atau informasi yang ada, baik itu horoscope, zodiac, deskripsi kepribadian, bahkan sampai iklan suatu produk, dirasakan seolah-olah dibuat khusus untuk dirinya. Padahal, kenyataannya, deskripsi dan informasi tersebut dibuat secara general alias diperuntukkan kepada semua orang.

Barnum Effect pertama kali diperkenalkan oleh P.T Barnum. Sounds familiar, isn’t it? Yes, tentu saja terdengar familiar, karena benar, yang sedang kita bicarakan merupakan tokoh utama di film The Greatest Showman. Kata Barnum, “a sucker is born every minutes”-orang-orang mudah tertipu dan ingin mempercayai hal-hal yang dikatakan kepada mereka, jadi, mereka berpikir bahwa pernyataan umum dibuat hanya untuk mereka.

Secara resmi, fenomena psikologis ini berasal dari Prof. Bertram R. Forer 1914, seorang Psikolog Amerika yang terkenal karena Forer Effect. Pada saat itu, Prof. Forer membuat sebuah eksperimen kepada siswa-siswa nya, dimana, Prof. Forer memberikan test kepribadian kepada mereka. Prof. Forer kemudian meng-klaim bahwa setiap survey akan dianalisis dan kemudian akan diberikan kembali kepada para siswa.

Alih-alih menilai setiap test dan memberikan feedback, Prof. Forer malah memberikan hasil berupa sebuah pernyataan umum seperti; “anda memiliki kecenderungan untuk meng-kritik diri sendiri” atau “anda memiliki kecenderungan akan sebuah kebutuhan besar untuk diperhatikan oleh orang lain”, dan membagikannya kembali kepada para siswa.

Kemudian, para siswa diminta untuk memberikan rating 1–5 berdasarkan hasil test yang sudah mereka dapatkan. Dan rata-rata hasil rate yang diberikan oleh para siswa adalah 4.26, yang mana, rata-rata tersebut tinggi loh! So WOW!

Kata Prof. Forer, seseorang percaya pada sebuah pernyataan umum seperti yang sudah dicontoh kan di atas, disebabkan karena adanya kombinasi dari sebuah “harapan” dan “angan-angan”. Jadi, saat kita membaca hal-hal tersebut, saat itu juga kita sedang di dominasi oleh sisi ‘lemah’ kita sebagai manusia, seperti: naif dan egoism. Yang mana, hal tersebut membuat kita mempercayai nya.

Hal menarik lainnya adalah ramalan yang menggunakan hal-hal yang ‘spesifik’ misalnya; nama depan, memiliki kecenderungan lebih besar lagi untuk diterima oleh seseorang. Yap, that’s why beberapa kuis ala-ala yang ada pada platform seperti Facebook, menggunakan strategi tersebut.

Selain aplikasi nya pada test kepribadian online, horoscope, dan zodiac, Barnum Effect juga berguna dalam CRO atau Customer Relation Officer. Pada saat perusahaan AB Tasty menjalankan kampanye dengan klien nya, Sephora, mereka menggunakan spanduk promosi yang dipersonalisasikan untuk para pemegang kartu loyal atau loyalty card holders. Dan ternyata spanduk ini berhasil membantu peningkatan transaksi sebesar 16% di situs Sephora. Karena, meskipun spanduk ditujukan kepada semua para pemegang kartu loyal, hal itu tidak mengurangi kecenderungan akan perasaan bahwa spanduk dibuat khusus untuk mereka.

Menarik gaksih?! Ternyata, hal yang kita rasakan saat membaca horoscope, zodiac, hasil dari test kepribadian, bahkan sampai iklan suatu produk, ada penjelasannya! Terus, pertanyaannya, ada kah tes kepribadian online yang ‘trusted’? Mmmm… Merujuk pada kata trusted yang artinya ter-percaya, tetap ada beberapa website yang bisa digunakan sebagai penunjang pembelajaran, tetapi, tetap tidak bisa dipercaya sepenuhnya.

Mengapa tidak bisa dipercaya sepenuhnya? Karena hasil dari test kepribadian, merupakan sebagian dari refleksi kepribadian. Artinya, tidak menjelaskan secara keseluruhan. Test-test kepribadian, apalagi yang online, tidak bisa dianggap serius, karena, manusia merupakan mahluk yang multidimensi dan selalu berkembang.

Semoga abis mampir kesini, kita jadi orang yang tidak lagi mudah percaya dengan ramalan-ramalan, bahkan test-test kepribadian online yang tersebar di Internet.

Have a nice day, Peeps!

--

--